Kamis, 18 Februari 2016

Dia (dari Asia timur)

sisa-sisa hujan semalam masih sangat terasa pagi ini...kembali ia menjalani rutinitas yang seperti telah terprogram dengan sangat baik di file kehidupannya,rutinitas yang kadang sangat membosankan tapi tetap di nikmatinya.."ya inilah kehidupan"gumannya sambil menarik nafas yang begitu menyesakan jiwanya,dalam langkah kaki pelan dengan Kepala yang selalu tertunduk seolah berbisik pada bumi" inilah aku dengan segala rasa yang berkecamuk dalam dada,ingin sekali melepaskannya tapi tidak tau dengan cara apa?"
ia terus melangkah pelan,kesunyian pagi dengan  udara dingin yang menusuk pori-pori kulitnya membuatnya semakin nyaman dengan caranya yang seperti ini...dunianya adalah kesendiriannya..
lagi-lagi ia mengingat kata-kata itu yang masih terus menganggunya,kata-kata yang menghadirkan kegelisahan serta perenungan yang dalam..Ohh Tuhan dengan cara apalagi aku harus menemukannya,menempatkan pinta pada hati yang mulai rapuh dan terkunci "desahnya dalam kelelahan yang amat sangat,langkahnya semakin pelan tapi kali ini ia tidak menangis..walau bayangan sosok yang sangat di cintai dan di hormati dalam hidupnya tiba-tiba seperti datang di hadapannya menunggu jawabannya.."menuntut ia agar tidak bermimpi dan mulailah membuka hatinya"
apa yang mesti ia lakukan jika cinta itu tak pernah tumbuh secara sempurna pada keinginannya,walau ada sekeping asa yang ia sandarkan, yang membuat hari-harinya seakan berwarna pelangi...tapi lagi-lagi ia menghempaskan nafasnya..apa mungkin Tuhan??dalam diamnya ia bertanya...
dari kesepian, dari kesendiriannya ia mengagumi seseorang dari negeri seberang..seseorang yang ia sangat sadari memberikan motivasi yang positif membawa langkah-langkahnya begitu ingin semakin dekat pada Tuhannya,namun haruskah mimpi itu terhempas..bukan karena tersakiti oleh sosok itu tapi rasa yang mungkin sebagian orang akan mengatakannya suatu kegilaan
sosok itu berasal dari Asia timur, yang tak pernah ia temui sekali pun tapi salahkah....??tanya itu melengkapi doa-doa di sepertiga Malam-Nya,bahkan sosok itu yang membuat dia percaya akan suatu yang tak mungkin menjadi mungkin,sosok itu menjadi pengerak dan Kesabaran ketika Tuhan lagi-lagi memberinya tali kasih berupa sakit,tak perlu ada pertemuan atau pun memilikinya namun cukup dengan melihatnya Kekuatan Tuhan datang melalui sosok itu walau ada terbetik keinginan untuk dapat bertemu dengan sosok itu,seseorang yang bahkan tak pernah mengenal Tuhannya,sosok dari bagian negara di Asia timur itu sungguh membuat ia kagum.kekaguman yang tak pernah ia tampakan walau ia tau banyak cara mengekpresikannya..mungkin sebagai fans,tapi ia hanya berkutat di hatinya...cukup dalam hatinya...
untuk masalah menyimpan rasa dalam diam..itu tidak sulit baginya.. bahkan sejak 13tahun lalu ia telah melakukannya..."Park hae jin sangat menginspirasinya..

#curhatangadispemimpi
#rindudi
#penulis
#somedayakankesana
#insyaallah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar